Minggu, 23 Desember 2012



CURUG SI KEBUT
E:\imat-\Foto(603).jpgE:\imat-\Foto(584).jpgE:\imat-\Foto(602).jpg
            Udara yang sejuk dengan tiupan angin yang sejuk d sedikit berair, lama kelamaan akan membuat basah kuyup sekujur badan. Begitulah kirannya apabila kita berdiri ataupun duduk-duduk di bebatuan sekitar curug (air terjun) si kebut. Satu lagi wisata alam yang perlu anda kunjungi di Kabupaten Kebumen, tak perlu mer0goh kocek untuk menikmati dingin
nya suasana air di curug  Si Kebut , cukup ada kemauan disitu ada jalan sampai pada air terjun Si Kebut.
            Terletak di barat laut Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Kabupaten Banjar negara, sekitar 20 km dari Kota Kecamatan Karanganyar kearah utara dengan jalan yang sudah sangat terjangkau oleh kendaraan apapun. Diarea pegunungan yang tidak terlalu terjal dengan ditumbuhi berbagai macam pepohonan dengan pohon pinus mendominasi hutan kawasan ini. Jalan yang berbelok-belok naik turun menyambut para wisatawan untuk menikmati berbagai panora alam pedesaan yang masih asli. Dari Kecamatan Karanganyar menuju Kecamatan Karanggayam yang merupakan salah satu Kecamatan terluas di Kabupaten Kebumen dengan areal wilayahnya didominasi perbukitan dan hutan milik PT.Perhutani, sawah dan ladang pertanian masyarakat. Setelah melewati pusat Kecamatan Karanggayam kearah utara akan disuguhi  potret persawahan pedesaan yang berbukit dengan tersusun secara rapih (tera sering) merupakan sawah tadah hujan dengan sekali musim tanam padi. Sudah terlihat dari wilayah yang ada, sangat terkenal dengan suasana guyub rukun warganya (saling membantu/gotong royong ) dalam aktifitas kesehariannya.
            Perjalanan akan naik dan terus naik, terasa mendaki sebuah gunung namun tak sampai pada puncaknya, disinilah terasa asri alam pedesaan nan sejuk disekeliling jalan pedesaaan. Dan akhirnya akan sampai pada sebuah desa di penghujung Kecamatan Karanggayam yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara, Desa Ginandong desa dengan penuh sejarah pada terbentuknya dimasa yang telah lampau dan meninggalkan sejarah alam yang penuh dengan tempat-tempat bernilai wisata. Jalan sudah beraspal meski kampung dipegunungan, bisa dilalui semua kendaraan, sudah dibangun menara tower telepon seluller, jadi jangan kuatir untuk urusan sinyal penuh ! bisa berkomunikasi seperti daerah lain di kota. Mayoritas mata pencaharian penduduk disisni bertani disawah, ladang, hutan dan banyak juga yang merantau kekota-kota besar. Hasil pertanian padi, singkong, jagung, ubi, kacang ijo, tembakau, palawija, dll hasil tanam musiman yang cukup terkenal dan khas yaitu tembakau yang ditanam pada musim kemarau pasca panen padi atausayur mayur ditanam saaat musim tanam tembakau. Sekilas tentang keadaan alam dan penduduk sekitar didesa ginandong , setelah sedikit tahu tentang potret masyarakat saya akan menuju wisata yang menjadi prioritas pada artikel ini. Patut untuk anda ketahui dan dikunjungi yaitu obyek wisata alam curug si kebut, air terjun yang jernih dengan air bersumber dari mata air hutan pegunungan diatasnya dengan ketinggian curug sekitar 20 m air mengalir dibawahnya membentuk pelangi-pelangi apabila terkena sinar mentari, meski cuaca panas tidak akan terasa panas yang ada lama kelamaan akan kedinginan oleh air terjun dibawahnya atau terkena tiupan angin dari air yang berjatuhan dengan membawa butir-bitir air kecil membuat basahsekujur badan, ditempat muara curug ini anda dapat mandi sepuasnya bermain air yang bisa memijat-mijat tubuh kita, air yang berjatuhan dari atas akan berasa seperti pasir bila di kucurkan kepada badan kita namun tetap segar tidak berasa sakit, inginnya berlama-lama, untuk pengunjung harap berhati-hati karena bebatuan disekitarnya sangat licin bisa-bisa terpeleset kalau kurang berhati-hati.
            Untuk pengunjung yang ingin menikmati segarnya air terjun ini cukup mudah, setelaah sampai di desa ginandong tinggal ditanyakan kepada warga pasti diberitahu jalannya, karena belum adanya pembangunan insfrastruktur dari pemerintahan yang terkait jadi untuk bisa sampai kelokasi harus berjalan kaki sekitar 1 km dari pemukiman warga, kendaraaan anda bisa diparkir di rumah-rumah warga dijamin aman. Dengan jalan setapak yang berbelok-belok anda akan sampai pas dibawahnya air terjun, cukup mudah bukan ? dengan berjalan kaaki akan membuat sehat sedikit pemanasan dahulu sebelum mandi di air terjun nanntinya.
            Sekilas tentang obyek wisata curug sikebut di desa ginandong kecamatan karanggayam kabupaten kebumen. Demikian yang dapat kami tulis mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menambah wawasan wisata anda,dan juga kami sangat berharap pada pemerintah untuk bisa mengalokasikan dana pembangunan insfrastruktur wisata air terjun si kebut dan dapat diperjualkan yek inilai wisatanya, menambah kekayaan obyek wisata di kabupaten kebumen. Salam wisata kebumen

Cirebon,17 desember 2012
Ka’sun Mubarok al-ghinandoungi
Mahasiswa STID al-biruni Cirebon


CURUG SI KEBUT
E:\imat-\Foto(603).jpgE:\imat-\Foto(584).jpgE:\imat-\Foto(602).jpg
            Udara yang sejuk dengan tiupan angin yang sejuk d sedikit berair, lama kelamaan akan membuat basah kuyup sekujur badan. Begitulah kirannya apabila kita berdiri ataupun duduk-duduk di bebatuan sekitar curug (air terjun) si kebut. Satu lagi wisata alam yang perlu anda kunjungi di Kabupaten Kebumen, tak perlu mer0goh kocek untuk menikmati dingin
nya suasana air di curug  Si Kebut , cukup ada kemauan disitu ada jalan sampai pada air terjun Si Kebut.
            Terletak di barat laut Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Kabupaten Banjar negara, sekitar 20 km dari Kota Kecamatan Karanganyar kearah utara dengan jalan yang sudah sangat terjangkau oleh kendaraan apapun. Diarea pegunungan yang tidak terlalu terjal dengan ditumbuhi berbagai macam pepohonan dengan pohon pinus mendominasi hutan kawasan ini. Jalan yang berbelok-belok naik turun menyambut para wisatawan untuk menikmati berbagai panora alam pedesaan yang masih asli. Dari Kecamatan Karanganyar menuju Kecamatan Karanggayam yang merupakan salah satu Kecamatan terluas di Kabupaten Kebumen dengan areal wilayahnya didominasi perbukitan dan hutan milik PT.Perhutani, sawah dan ladang pertanian masyarakat. Setelah melewati pusat Kecamatan Karanggayam kearah utara akan disuguhi  potret persawahan pedesaan yang berbukit dengan tersusun secara rapih (tera sering) merupakan sawah tadah hujan dengan sekali musim tanam padi. Sudah terlihat dari wilayah yang ada, sangat terkenal dengan suasana guyub rukun warganya (saling membantu/gotong royong ) dalam aktifitas kesehariannya.
            Perjalanan akan naik dan terus naik, terasa mendaki sebuah gunung namun tak sampai pada puncaknya, disinilah terasa asri alam pedesaan nan sejuk disekeliling jalan pedesaaan. Dan akhirnya akan sampai pada sebuah desa di penghujung Kecamatan Karanggayam yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara, Desa Ginandong desa dengan penuh sejarah pada terbentuknya dimasa yang telah lampau dan meninggalkan sejarah alam yang penuh dengan tempat-tempat bernilai wisata. Jalan sudah beraspal meski kampung dipegunungan, bisa dilalui semua kendaraan, sudah dibangun menara tower telepon seluller, jadi jangan kuatir untuk urusan sinyal penuh ! bisa berkomunikasi seperti daerah lain di kota. Mayoritas mata pencaharian penduduk disisni bertani disawah, ladang, hutan dan banyak juga yang merantau kekota-kota besar. Hasil pertanian padi, singkong, jagung, ubi, kacang ijo, tembakau, palawija, dll hasil tanam musiman yang cukup terkenal dan khas yaitu tembakau yang ditanam pada musim kemarau pasca panen padi atausayur mayur ditanam saaat musim tanam tembakau. Sekilas tentang keadaan alam dan penduduk sekitar didesa ginandong , setelah sedikit tahu tentang potret masyarakat saya akan menuju wisata yang menjadi prioritas pada artikel ini. Patut untuk anda ketahui dan dikunjungi yaitu obyek wisata alam curug si kebut, air terjun yang jernih dengan air bersumber dari mata air hutan pegunungan diatasnya dengan ketinggian curug sekitar 20 m air mengalir dibawahnya membentuk pelangi-pelangi apabila terkena sinar mentari, meski cuaca panas tidak akan terasa panas yang ada lama kelamaan akan kedinginan oleh air terjun dibawahnya atau terkena tiupan angin dari air yang berjatuhan dengan membawa butir-bitir air kecil membuat basahsekujur badan, ditempat muara curug ini anda dapat mandi sepuasnya bermain air yang bisa memijat-mijat tubuh kita, air yang berjatuhan dari atas akan berasa seperti pasir bila di kucurkan kepada badan kita namun tetap segar tidak berasa sakit, inginnya berlama-lama, untuk pengunjung harap berhati-hati karena bebatuan disekitarnya sangat licin bisa-bisa terpeleset kalau kurang berhati-hati.
            Untuk pengunjung yang ingin menikmati segarnya air terjun ini cukup mudah, setelaah sampai di desa ginandong tinggal ditanyakan kepada warga pasti diberitahu jalannya, karena belum adanya pembangunan insfrastruktur dari pemerintahan yang terkait jadi untuk bisa sampai kelokasi harus berjalan kaki sekitar 1 km dari pemukiman warga, kendaraaan anda bisa diparkir di rumah-rumah warga dijamin aman. Dengan jalan setapak yang berbelok-belok anda akan sampai pas dibawahnya air terjun, cukup mudah bukan ? dengan berjalan kaaki akan membuat sehat sedikit pemanasan dahulu sebelum mandi di air terjun nanntinya.
            Sekilas tentang obyek wisata curug sikebut di desa ginandong kecamatan karanggayam kabupaten kebumen. Demikian yang dapat kami tulis mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menambah wawasan wisata anda,dan juga kami sangat berharap pada pemerintah untuk bisa mengalokasikan dana pembangunan insfrastruktur wisata air terjun si kebut dan dapat diperjualkan yek inilai wisatanya, menambah kekayaan obyek wisata di kabupaten kebumen. Salam wisata kebumen

Cirebon,17 desember 2012
Ka’sun Mubarok al-ghinandoungi
Mahasiswa STID al-biruni Cirebon

Minggu, 16 Desember 2012

Kabupaten Kebumen






Kabupaten Kebumen, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kebumen.


Perbatasan

Utara : Kabupaten Banjarnegara
Selatan : Samudra Hindia
Barat : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap
Timur : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo


Geografi

Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.


Luas Wilayah dan Penggunaan

Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.

Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 39.768,00 hektar atau sekitar 31,04% sebagai lahan sawah dan 88,343.50 hektar atau 68.96% sebagai lahan kering.

Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46,18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (33,82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11,25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.

Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 35.985,00 hektar (40,73%), tegalan/kebun seluas 28.777,00 hektar (32,57%) serta hutan negara seluas 16.861,00 hektar (19,08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.


Penduduk

Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen.

Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30,45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7,64 persen, sedang penduduk usia 15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61,91 persen.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen


Sumber Gambar:

http://abjateng.net46.net/peta.php?k=KEBUMEN

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen

http://warungfiksi.net/going-to-kebumen-dont-forget-the-caves-and-beaches/

http://yulian.firdaus.or.id/2003/12/07/pelangi-di-puring/

http://chaliim.wordpress.com/2007/10/

Peta Kebumen


View Larger Map

Potensi Ekonomi Kab Kebumen

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa tengah yang sebagian merupakan dataran rendah (bagian Selatan) dan sebagian berupa pegunungan (bagian Utara). Dengan luas lebih dari 128 ribu Ha, daerah ini berpenduduk 1,2 juta jiwa.

Sektor pertanian berperan cukup dominan dalam perekonomian Kabupaten Kebumen. Sumbangannya mencapai 44,75 persen terhadap PDRB. Komoditi pertanian andalan daerah ini adalah produk tanaman bahan pangan terutama padi, ubi kayu, dan kacang kedele, dan perkebunan terutama kelapa dalam.

Pada tanaman bahan pangan, komoditi yang produksinya signifikan adalah padi, ketela pohon/ubi kayu, dan jagung. Produksi padi dan ubi kayu dari daerah ini berada diperingkat ke tujuh dan ke enam se Jawa Tengah. Kecamatan andalan untuk produksi padi adalah Adimulyo, Ambal, dan Kebumen. Sedangkan kecamatan andalan untuk ubi kayu dan jagung adalah Karangsembung, Karanggayam, dan Sadang.

Petani Kabupaten Kebumen juga menghasilkan produk-produk sayur-sayuran dan buah-buahan. Namun demikian jumlah produksinya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah. Tanaman sayur-sayuran andalan daerah ini adalah mlinjo (39 ribu kwintal), lombok(11 ribu kwintal), dan kangkung (10 ribu kwintal). Kecamatan andalan untuk produksi mlinjo adalah Buluspesantren, untuk produksi kangkung adalah Kecamatan Puring, sedangkan produksi lombok relatif merata di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Kebumen.

Untuk buah-buahan, komoditi andalannya adalah pisang (100 ribu kwintal), semangka (53 ribu kwintal), dan mangga (48 ribu kwintal). Konsentrasi produksi semangka terdapat di Kecamatan Mirit, sementara produksi pisang dan mangga relatif merata di hampir setiap kecamatan. Namun demikian produksi terbesar pisang ada di Kecamatan Karanggayam, dan produksi terbesar mangga dihasilkan oleh petani di Kecamatan Sruweng.

Untuk subsektor perkebunan, komoditi andalan daerah ini adalah kelapa dalam, pandan dan tebu. Produksi kelapa dalam daerah ini merupakan yang terbesar se Jawa Tengah. Sedangkan produksi pandan dan tebu, meskipun bukan yang terbesar di level propinsi namun menempati tempat pertama dan kedua di daerah ini. Konsentrasi produksi pandan terdapat di Kecamatan Karanganyar. Sedangkan konsentrasi produksi tebu terdapat di Kecamatan Mirit.

Kebumen juga menghasilkan produk perikanan dan peternakan. Untuk perikanan terdiri dari ikan laut lebih dari 1 juta Kg, dan Ikan Darat lebih dari 1,8 juta Kg. sedangkan peternakan produksi yang signifikan antara lain Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, Ayam Sayur, dan Ayam Kampung.

Selain pertanian, sektor lainnya yang cukup signifikan adalah perdagangan, hotel dan restoran. Berbagai kegiatan ekonomi di daerah ini ditunjang oleh tersedianya
akomodasi yang relatif cukup memadai. Di daerah ini terdapat 24 hotel dengan 532 kamar dan mempekerjakan 254 tenaga kerja.

Sumber:
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Kebumen
17 Juni 2010

Profil Kabupaten Kebumen

Wilayah Kabupaten Kebumen memiliki luas wilayah 1.281,115 km ini secara geogrgafis terletak di 727' - 750' LS dan 10922' - 10950' BT terbagi menjadi 26 Kecamatan, 449 Desa dan 11 Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah barat, dan Kabupaten cilacap di seblah timur. Perekonomian Kabupaten Kebumen bertumpu pada pertanian terutama tanaman pangan.

Untuk pariwisata didaerah Kebumen cukup menjanjikan seperti Gua Jatijajar, Gua Petruk, Laboratorium alam Geologi di Karangsembung, disini juga memiliki potensi bahan tambang diantaranya marmer, fosfat, andesit, tanah liat dan batu gamping.

Kabupaten Kebumen dikenal dengan industri genteng yang diusahakan ditingkat home industry dengan pusat industri di lima kecamatan diantaranya: Kecamatan Sruweng, Pejagoan, Adimulyo, Klirong, dan Kutowinangun.

Gema industri genteng Kebumen dengan nama produk genteng sokka memang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah namanya disejajarkan dengan industri genteng terkenal lainnya seperti genteng jatiwangi Majalengka Jawa Barat, industri genteng yang juga memanfaatkan SDA ini secara eksternal cukup positif karena memunculkan nama Kabupaten Kebumen di pasar genteng nasional khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun secara internal ada plus dan minusnya, plusnya karena hasilnya mampu mennghidupi sebagian penduduk, minusnya karena penggalian tanah liat yang tanpa aturan akan merusak lingkungan, lahan yang diambil tanah liatnya sebagian besar bekas sawah yang dijual pemiliknya seusai panen. Alih fungsi dari lahan sawah menjadi tanah galian itu membuat tanah rusak dan tidak dapat ditanami lagi.


Sumber Data:
Jawa Tengah Dalam Angka 2007
(01-10-2007)
BPS Provinsi Jawa Tengah
Jl. Pahlawan 6, Semarang 50241
Telp (024) 8311242, 8412802
Fax (024) 8311195

Sumber:
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=3305

Objek Wisata di Kebumen

Goa Jatijajar

Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.

Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.

Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.

Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.

Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.

Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.

Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.

Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.


Goa Petruk

Terletak kira – kira 7 km dari Goa Jatijajar. Nama Petruk berasal dari salah satu tokoh pewayangan yang mempunyai hidung panjang dan ia merupakan ponokawan yang setia. Terdapat stalaktit dan stalakmit yang masih asli bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, baju putih dan semar. Untuk dapat masuk ke goa ini disediakan alat-alat seperti headlamp, spatuboot, baju tahan air (coverall), helm pelindung kepala. Penelusuran goa dapat dilintasi dengan jarak panjang sejauh 664 m dan jarak pendek 100 m . Pemandu wisata akan selalu mendampingi dan membawakan lampu charge sebagai penerangnya.

WADUK WADAS LINTANG

Waduk Wadaslintang mempunyai luas sembilan kali Waduk Sempor. Letaknya 34 Km Arah Timur Laut Kota Kebumen.

Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti

Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti memiliki karang terjal dengan bukit yang keperak-perakan serta pasir putih yang menawan.
Kedua pantai ini merupakan obyek wisata bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan sedikit resiko. Lokasinya 7 Km dari Pantai Ayah. Untuk menuju lokasi ini wisatawan harus berjalan kaki sejauh 3 Km dari lokasi parkir kendaraan terdekat. Bentangan datar dekat Pantai Tanjungbata begitu indahnya. Panorama alam pantai yang menawan. Kerasnya ombak Pantai Selatan tidak menggoyahkan tebing karang yang tegar ini. Bentuk karang laut inilah yang membuat Pantai ini disebut Tanjungbata karena bentuknya yang mirip Batu Bata raksasa. Bila anda pernah datang ke Pantai Kuta Bali, maka anda akan merasakan kekaguman yang sama saat melihat Pantai Pasir Putih Menganti ini. Ombak yang tidak terlalu keras membuat obyek wisata ini sangat menarik sebagai lokasi santai sambil bermain di pantai pasir putih yang lembut. Investasi di Pantai ini merupakan tantangan bagi investor yang berminat mengembangkannya

GOA PETRUK
(Petruk Cave)
Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam Cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai Tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.
Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk diantara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.

PANTAI KARANGBOLONG

Nuansa perbukitan yang asri dan lambaian pohon kelapa serasa menyejukkan hati. Pantai Karangbolong menyimpan berbagai keindahan. Disamping pantai yang menawan, Pantai Karangbolong juga menyimpan keindahan karang dengan sarang burung waletnya.

PANTAI PETANAHAN

Terletak 17 Km Barat daya Kota Kebumen. Dengan ombak besarnya, Pantai Petanahan memiliki daya tarik tersendiri. Di lokasi ini juga dilengkapi panggung terbuka bagi acara-acara seni rakyat.

ARUNG JERAM PADEGOLAN

Lokasinya sepanjang sungai Padegolan yang akan membuat hidup bagai mimpi. Jika anda petualang sejati, cobalah arungi tantangan ini dan raih kemenangan alami

PANTAI PASIR

Pantai Pasir dipercayai sebagai pintu gerbang Nyai Roro Kidul (Pasir Beach) Terletak 24 Km sebelah selatan Kota Gombong atau 7 Km sebelah barat pantai Karangbolong. Dibalik keindahan alam yang memukau, Pantai Pasir diyakini masyarakat setempat sebagai pintu gerbang Istana Nyi Roro Kidul. Adapun pintu gerbang tersebut berupa Batu Karang yang seperti berujud Beruang yang sedang minum air telaga. Disamping wisata alam pantai yang menawan, Pantai Pasir juga merupakan lokasi menarik bagi yang suka berbelanja hasil laut, karena Pantai Pasir juga merupakan tempat pelelangan ikan (TPI) utama Kabupaten Kebumen. Pemandangan di sekeliling Pantai Pasir merupakan perpaduan antara alam laut yang indah, pegunungan yang anggun serta wilayah pertanian dan pertambakan yang subur.


Pantai Logending

Terletak kira – kira 11,5 km ke arah selatan dari Goa Jatijajar atau 10 menit dengan kendaraan pribadi. Pantai Indah Ayah terletak di Desa Ayah Kecamatan Ayah. Pantai Ayah disebut juga pantai Logending. Nama Logending berasal dari kata Lo dan Gending. Lo nama sebuah pohon yang kayunya dapat diracik menjadi alat musik Jawa yang dalam bahasa Jawa.disebut Gending, keduanya digabungkan menjadi kata Logending. Terdapat Bumi Perkemahan Logending dan Hutan Wisata. Daya tarik yang lain adalah Jembatan diatas air sepanjang 554 m yang memudahkan wisatawan melihat langsung indahnya panorama alam dan pantai Logending. Akses yang mudah ditempuh dengan melalui jalur Selatan-selatan jurusan Jogjakarta – Cilacap

Pantai Petanahan

Pantai Petanahan terletak kira –kira 17 km ke arah selatan dari kota Kebumen. Pantai dengan deburan ombak Lautan Indonesia menambah keindahan pantai ini. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi. Objek Wisata ini dikunjungi banyak wisatawan khususnya pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru.

Event yang sering dilaksanakan adalah Festival Layang-layang baik tingkat nasional maupun regional dan Lomba Pancing Ikan. Pesanggrahan Pandan Kuning juga merupakan bagian dari daya tarik karena ditempat inilah banyak wisatawan yang datang untuk berziarah dan menyepi.

Benteng Van Der Wijck

Terletak di kota Gombong kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke XVIII oleh Belanda untuk pertahanan, dan bahkan kadang-kadang untuk menyerang. Nama benteng ini diambil dari VAN DER WIJCK, nama yang terpampang pada pintu sebelah kanan, kemungkinan nama komandan pada saat itu. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum 21 km dari Kebumen, atau 100 km dari Candi Borobudur. Benteng ini kadang dihubungkan dengan nama FRANS DAVID COCHIUS (1787 - 1876), seorang Jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang namanya diabadikan menjadi Benteng GENERAAL COCHIUS. Selanjutnya Benteng pertahanan ini digunakan untuk sekolah militer.


Data tehnis Benteng :

*
Luas Benteng atas 3606,625m2.
*
Benteng bawah 3606,625 m2.
*
Tinggi Benteng 9,67 m, ditambang cerobong 3,33 m.
*
terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 m.


Pemandian Krakal

Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Anda akan dipijat oleh kehangatan air Krakal.temperatur air Krakal 39° C – 42° C, 86° F – 104 °F. Air Krakal menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.

Untuk kegiatan ritual juga ada. Tempatnya di dekat dengan sumber air /Sumur Pemandian Krakal. Demikian juga yang menghendaki untuk menginap, di lokasi disediakan rumah penginapan dengan tempat tidurnya.

Goa Jatijajar

Goa Jatijajar terletak kira kira 21 km dari kota Gombong atau 42 km barat daya kota Kebumen. Nama Jatijajar berasal dari kata jati dan jajar. Jati berarti nama pohon, Jajar berarti sejajar .terdapat diorama yang menceritakan tentang Legenda Raden Kamandaka. Legenda tersebut menunjukkan percintaaan abadi antara Raden Kamandaka dan Dewi Ratna Ciptarasa. Di dalam goa terdapat 4 ( empat ) sendang, yaitu Sendang Mawar, Kantil Jombor, dan Puserbumi. Terdapat pula stalaktit dan stalakmit. Obyek wisata unggulan ini menyajikan Rest Area, pasar souvenir, konveksi dan makanan khas. Di komplek/kawasan obyek wisata Goa Jatijajar terdapat 3 (tiga) goa yaitu Goa Dempok, Goa Intan dan Goa Jatijajar. Yang lebih menarik lagi di dinding atas Goa Jatijajar terdapat beragam tulisan dari pengunjung yang pernah datang ratusan tahun yang lalu, ada yang dari Hindia Belanja, Eropa bahkan trah penguasa pertama pemerintah Kabupaten Kebumen.


Jarak Obyek-obyek Wisata

Kebumen - Gombong 21 Km
Kebumen - Krakal 11 Km
Gombong - Goa Jatijajar 21 Km
Gombong - Goa Petruk 25 Km
Gombong - Pantai Ayah 29 Km
Gombong - Karangbolong 18 Km
Goa Jatijajar - Goa Petruk 7 Km
Goa Jatijajar - Pantai Ayah 11 Km
Goa Petruk - Pantai Ayah 4 Km
Kebumen - Pantai Petanahan 19 Km
Kebumen - Karang Sambung 18 Km


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen
18 Juni 2010

Pabrik Bio-Ethanol Berbasis UKM Dioperasikan di Kebumen

Pabrik pengolahan bio-ethanol berbasis usaha kecil menengah (UKM) mulai dioperasikan di Desa Munggu, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Senin (26/5). Pabrik yang dijalankan oleh PT Bio Prima Energi Mandiri itu dapat menghasilkan 3.000 liter bio-ethanol setiap harinya dengan menggunakan bahan baku tebu, jagung, dan singkong. Direktur Utama PT BPEM Dani Hidayat mengatakan, untuk saat ini hingga Juni mendatang pihaknya masih menggunakan bahan baku tebu yang dipasok dari Perkebunan Pabrik Gula Madukismo di Yogyakarta. "Baru bulan Juni besok, kami akan menggunakan jagung sebagai bahan baku bio-ethanol.

Saat ini kami masih menggunakan tebu yang sudah jelas pasokannya dari Madukismo," katanya. Bahan baku pembuatan bio ethanol itu, lanjutnya, bisa berganti-ganti sesuai persediaan yang ada di pertanian. Namun untuk Kebumen, diupayakan akan menggunakan jagung secara optimal. "Kalau tebu sudah tak panen, bisa diganti dengan jagung. Begitu juga kalau jagung dan tebu sedang tak panen, bisa digantikan dengan singkong," katanya. Dalam sambutannya, Bupati Kebumen, Rustriningsih, mengatakan, Kebumen memang memiliki potensi yang cukup besar untuk pertanian jagung.

Setiap tahun, jumlah panen jagung di seluruh Kebumen mencapai 27.000 ton, sedangkan untuk Kecamatan Petanahan sendiri berkisar 3.262 ton. Selain jagung, wilayah Kebumen bagian utara juga memiliki potensi pertanian singkong yang cukup luas. "Karenanya, kami mengharapkan agar pabrik ini tak hanya menggunakan bahan baku jagung, tetapi juga singkong. Dengan demikian, perekonomian masyarakat petani di Kebumen bisa meningkat," katanya.

Dikatakan Dani, setiap hari pabrik yang dikelolanya membutuhkan 5 ton jagung per hari atau 1.500 ton jagung setiap tahunnya. "Karena itu meskipun hanya berbasis UKM, pabrik kami dapat menyerap tenaga kerja hingga 1.200 orang dari kalangan petani. Sebaliknya tenaga kerja yang mengoperasionalkan pabrik hanya 23 orang, dan seluruhnya dari Kebumen," katanya. Namun sejauh ini, menurut Direktur Marketing PT BPEM Sugeng Haryanto, produksi bio-ethanol masih dipasok untuk kebutuhan PT Pertamina karena kadarnya baru mencapai 85 sampai 90 persen. Setiap liternya dijual seharga Rp 5.500. "Setelah diolah di Pertamina, bio-ethanol itu akan menjadi bensin sekelas premium hingga pertamax," katanya.

Selain PT Pertamina, lanjutnya, PT BPEM juga mengolah bio-ethanol menjadi bensin siap pakai di dua unit pabrik serupa di Jakarta. "Dua unit pabrik di Jakarta sudah bisa mengolah bio-ethano menjadi bensin, namun kapasitas produksinya masih kecil sekitar 2.000 liter per hari," ujarnya. Untuk bio-ethanol setara minyak tanah pun, menurut Sugeng, sebetulnya pihaknya sudah dapat memproduksinya. "Penggunaannya jauh lebih irit dibandingkan minyak tanah, dan bahkan kompornya pun sudah disediakan. Produknya berupa bio-ethanol gel. Penggunaan untuk setiap 200 cc bio-ethanol, setara dengan satu liter minyak tanah. Hanya hingga saat ini, kami masih menunggu ketetapan harga dari pemerintah," tuturnya.


Sumber:
http://www.alpensteel.com/component/content/article/60-108-energi-bio-fuel/658--pabrik-bio-ethanol-berbasis-ukm-dioperasikan-di-kebumen.pdf
17 Juni 2010

Lengger Kebumen Banyumasan

Tidak ada komentar:

Legenda Cinta Pantai Indonesia: Pantai Petanahan 

saling berbagi info

Sebenarnya pantai-pantai di Indonesia beberapanya mempunyai legenda yang cukup menarik juga, terlebih lagi apabila legenda itu menceritakan cinta sepasang pria dan wanita seperti kisah cinta di Pantai Karang Nini. Dengan segala macam lika liku romannya akhirnya cerita itu pun menjadi semacam pemanis dari objek wisata tersebut, tentu terlepas dari benar atau tidaknya kisah itu.

Pantai Petanahan yang terletak di Kebumen ternyata memiliki kisah cinta yang cukup asik untuk disimak. Yah menurut cerita yang ada, pada sekitar tahun 1601 yakni pada masa pemerintahan Mataram yang Rajanya Sutawijaya lahir seorang gadis cantik dan jelita yang bernama Dewi Sulastri. 

Segala rupa kecantikan bak seorang malaikat, Dewi Sulastri memang tiada duanya, begitu pula dengan sifatnya yang selalu ramah terhadap siapa pun. Tapi ada satu yang menganggu dirinya, yaitu darah kebangsawananny yang bernama Lastri, panggilan akrab Sulastri. Hidupnya merasa terkekang dengan adat yang terjadi di lingkungannya. Sebab, Lastri ini adalah anak dari seorang Bupati Pucang Kembar, ayahnya tak lain adalah Bupati Citro Kusumo yang punya nama di tengah masyarakat sana.

Yah, namanya juga zaman dulu jodoh bukan di tangan kita terkadang, tetapi di tangan orang tua, begitu pula dengan nasib Sulastri. Ayahnya mencalonkan dirinya dengan seorang pria yang bernama Joko Puring. Seorang Adipati di Bulupitu. Sayang, Sulastri merasa bukan siti nurbaya dan tak mau dijodohkan begiu saja dengan pria itu.

            Nah, suatu ketika muncullah seseorang yang bernama Raden Sujono yang hanya seorang anak Demang dari Wonokusumo yang datang untuk menjadi seorang pembantu. Dag dig dug lah hati Lastri saat melihatnya. Mungkin pikir Sulastri  Raden Sujono adalah pria yang tepat untuknya, dia pun melontarkan berbagai macam alasan supaya Raden Sujono diterima sebagai abdi dalem di Pucang Kembar. 
sumber footo:www.mengantibeach.blogspot.com
Untungnya Bapak Lastri tidak tuli dan mendengar ucapan anak gadisnya itu, tak pelak diterimalah Raden Sujono sebagai Abdi di Pucang Kembar. Padahal Joko Puring pernah sebelumnya mengajukan alasan pada Bapaknya Sulastri agar menolak keinginan Raden Sujono sebagai Abdi di Pucang Kembar.

Bak kisah sinetron masa kini, akhirnya terbentuklah cinta segitiga antara Joko Puring dan Raden Sujono yang sama-sama mencintai Dewi Sulastri.  Namun siapa sangka, cinta segitiga itu berbuah  huru-hara di Kabupaten Pucang Kembar. Tapi akhirya, Raden Sujono yang menjadi pemenang dan berhasil mempersunting Ratu Ayu Kabupaten Pucang Kembar dan menggantikan Citro Kusumo menjadi bupati di Kabupaten tersebut. Joko Puring tinggalah dia menjadi seoarang pecundang.

Ehh, ternyata setelah kekalahannya pertama, Joko Puring lantas tidak tinggal diam dan akan balas dendam di hari kemudian. Dia menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan niatannya itu. Nah, setelah terdengar suami Sulastri sedang menjalankan tugas memberantas berandal.  Joko Puring pun turun aksi  dan membawa lari Sulastri sampai ke Pantai Karanggadung yang sekarang dikenal sebagai Pantai Petanahan.

Lantaran aksinya itu tercium oleh Raden Sujono, ia pun mengejarnya dan terjadilah perkelahian atas nama cinta untuk kali keduanya, tapi Sulastri akhirnya bisa direbut kembali oleh suaminya. Begitu perjuangan mempertahankan istrinya dari Joko Puring berhasil, lantas kedua pengantin baru ini beristirahat di bawah semak-semak pandan yang ada di Pantai Petanahan yang indah tersebut. Apalagi keduanya sudah lama berpisah, tentu merupakan saat terindah bagi Sulastri dan Raden Sujono.

Begitu keduanya cukup beristirahat dan memadu kasih, segeralah keduanya meninggalkan pandan yang rimbun tersebut yang telah mengukir cinta keduanya. namun sebelumnya, Raden Sujono konon ditemui oleh Ny Loro Kidul. Maksudnya tempat yang telah digunakan oleh keduanya beristirahat ini diminta menjadi tempat peristirahatan, atau pesanggrahan Ny. Loro Kidul.

Sejak itu pula, sepeninggalan Dewi Sulastri si mantan Putri Citra Pucang Kembar, dengan leluasa tempat tersebut digunakan oleh Ny. Loro Kidul. Sejak itu pula, tempat tersebut dimanfaatkan orang untuk semedi dan mengheningkan cipta. (berbagai sumber)

Sejarah


Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang .

Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram.

Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen antara lain ada beberapa versi yaitu :

Versi I

Versi Pertama asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer . Menurut sejarahnya menurut sejarahnya, Panjer berasal dari tokoh yang bernama Ki Bagus Bodronolo.Pada waktu Sultan Agung menyerbu ke Batavia ia membantu menjadi prajurit menjadi pengawal pangan dan kemudian diangkat menjadi senopati. Ketika Panjer dijadikan menjadi kabupaten dengan bupatinya Ki Suwarno( dari Mataram ), Ki Bodronolo diangkat menjadi Ki Gede di Panjer Lembah ( Panjer Roma ) dengan gelar Ki Gede Panjer Roma I, Pengangakatan tersebut berkat jasanya menangkal serangan Belanda yang akan mendarat di Pantai Petanahan sedangkan anaknya Ki Kertosuto sebagai patihnya Bupati Suwarno.Demang Panjer Gunung, Adiknya Ki Hastrosuto membantu ayahnya di Panjer Roma, kemudian menyerahkan jabatannya kepada Ki Hastrosuto dan bergelar Ki Panjer Roma II. Tokoh ini sangat berjasa karena memberi tanah kepada Pangeran Bumidirja. yang terletak di utara Kelokan sungai Lukulo dan kemudian dijadikan padepokan yang amat terkenal. Kedatangan Kyai P Bumidirja menyebabkan kekhawatiran dan prasangka, maka dari itu beliau menyingkir ke desa Lundong sedang Ki panjer Roma II bersama Tumenggung Wongsonegoro Panjer gunung menghindar dari kejaran pihak Mataram. Sedangkan Ki Kertowongso dipaksa untuk taat kepada Mataram dan diserahi Penguasa dua Panjer, sebagai Ki Gede Panjer III yang kemudian bergelar Tumenggung Kolopaking I ( karena berjasa memberi kelapa aking pada Sunan Amangkurat I ). dari Veri I dapat disimpulkan bahwa lahirnya Kebumen mulai dari Panjer yaitu tanggal 26 Juni 1677.

Versi II

Sejarah Kabupaten Kebumen dimulai sejak Tumenggung Arung Binang I yang masa mudanya bernama JAKA SANGKRIP yang berdarah Mataram dan dititipkan kepada pamannya Demang Kutawinangun. Setelah dewasa lalu mencari ayahnya ke keraton Mataram dan setelah membuktikan keturunan Raja maka ia diangkat menjadi Mantri Gladag, kemudian sampai Bupati Nayaka dengan Gelar Hanggawangsa. setelah diambil menantu oleh Patih Surakarta kemudian diangkat menjadi Tumenggung Arung Binang I sampai dengan keturunannya yang Ke III sedangkan Arung Binang IV sampai ke VIII secara resmi menjadi Bupati Kebumen.

Versi III

Asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P Bumidirjo sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip : agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan ,ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, Karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P Pekik dan keluarganya ( mertuanya sendiri ).

Untuk menghadapi hal itu, Kyai P Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan , namun memakai nama Kyai Bumi saja.

Kyai P Bumidirjo sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo , pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN.

Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal 26 Juni 1677.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama sebutan bagi P Kyai Bumidirjo , mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat.

Hal itu berarti Kabumen mula mula adalah tempat tinggal P Bumidirjo.

Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara , keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap) . Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal 21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad).

Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun , Ambal , Karanganyar dan Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah .Sampai sekarang Kabupaten Kebumen telah memiliki Tumenggung/Adipati/Bupati sudah sampai 29 kali.